14 Manfaat Penelitian. Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat di antaranya : 1. Manfaat Teoritis. Penulis mengharapkan jika hasil dari penelitian ini dapat memberi sumbangan ilmu pengetahuan yang bermanfaat tentang pengaruh corporate governance terhadap nilai perusahaan.
TANGGAL 8 Maret lalu diperingati sebagai hari Perempuan Internasional. Pada momen tersebut, perempuan menyuarakan berbagai permasalahan yang dialami perempuan, salah satunya mengenai kesetaraan gender. Kesetaraan gender sampai hari ini belum bisa diwujudkan secara penuh, termasuk di Indonesia. Di masyarakat kita, permasalahan kesetaraan gender masih kompleks, salah satunya mengenai peran gender yang kaku. Pembagian peran gender yang kaku menimbulkan ketimpangan dan telah diwariskan secara turun-temurun. Perempuan dianggap memiliki tugas utama diranah domestik sedangkan laki-laki dianggap memiliki tugas utama di ranah pubik. Pembagian peran ini sangat kaku sehingga dianggap sebagai kewajiban masing-masing. Padahal sebenarnya, sifat dari peran gender adalah fleksibel dan dapat dipertukarkan. Pembagian peran gender yang kaku menimbulkan berbagai dampak, terutama pada perempuan. Salah satu dampak yang dirasakan yaitu adanya beban peran ganda. Di masyarakat sekarang, telah banyak perempuan yang memutuskan untuk bekerja di ranah publik. Namun sayangnya, peran perempuan di ranah publik tidak lantas membebaskannya dari peran domestik, hal ini tetap menjadi “kewajiban” hanya pada perempuan. Peran domestik dan pengasuhan tidak lantas bergeser menjadi kewajiban bersama dengan laki-laki. Pada perempuan, kewajiban pekerjaan domestik dianggap sebagai hal yang utama, sedangkan pekerjaan ranah publik adalah pekerjaan sekunder. Padahal, bekerja tidak hanya berkaitan dengan penghasilan, lebih dari itu bekerja sebagai media untuk mengaktualisasikan diri dan menebar manfaat untuk manusia lainnya. Perempuan adalah setengah dari masyarakat Indonesia, jika perempuan turut mengambil peran penting dalam ranah publik, maka upaya pembangunan dapat berjalan dengan maksimal. Beban peran ganda pada perempuan, yang mana ia bekerja di ranah publik sekaligus domestik menimbulkan berbagai dampak pada perempuan. Dalam pekerjaan, perempuan kemudian tidak memiliki waktu banyak untuk mengembangkan karir, hal ini dikarenakan tugas domestik menanti untuk dijamah setelah pulang dari tempat bekerja. Dalam tugas pengasuhan, banyak dari perempuan yang bekerja kemudian merasa bersalah karena hanya memiliki waktu sedikit untuk bersama dengan anak-anaknya. Hal ini dikarenakan anggapan bahwa tugas pengasuhan yang utama adalah pada seorang perempuan. Padahal faktanya, seorang anak membutuhkan pengasuhan yang seimbang dari seorang ayah dan ibu untuk dapat berkembang dengan baik. Belum lagi, stigma dari masyarakat sekitar mengenai perempuan pekerja yang seringkali dianggap lebih mementingkan pekerjaan dibandingkan dengan keluarga. Beberapa hal tersebut mengakibatkan banyak perempuan merasa dilema dan mengalami tekanan secara psikologis. Pembagian peran gender yang kaku dapat kita lihat tidak membawa banyak kebermanfaatan untuk kehidupan. Pembagian peran seharusnya dilaksanakan dengan fleksibel dan melalui kesepakatan bersama. Perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama untuk menentukan pilihan dan mengaktualisasikan diri. Pada momen peringatan hari perempuan ini, kita dapat berefleksi bersama mengenai berbagai permasalahan pada perempuan yang tak kunjung selesai dikarenakan budaya patriarki dan sistem yang ada. ila *Penulis merupakan mahasiswa Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta
Tandaidengan cara menuliskan R,A,C,atau I untuk menunjukkan peran dari setiap orang yang terlibat dalam semua tugas tersebut. 4. Bagikan dengan tim. Setelah membuatnya, diskusikan pembagian peran dan tanggung jawab tersebut bersama tim. Mintalah umpan balik untuk mengatasi ambiguitas dari tugas dan peran yang telah ditentukan. 5.
Video PERBEDAAN KATA PERAN & PERANAN DALAM JUDUL PENELITIAN IsiPerbedaan Utama - Peran vs FungsiApa itu Peran?Apa itu Fungsi?Perbedaan Antara Peran dan Fungsi Perbedaan Utama - Peran vs Fungsi Peran dan fungsi adalah dua kata yang terkadang dapat digunakan sebagai sinonim. Namun, ada perbedaan kecil antara peran dan fungsi. Itu perbedaan utama antara peran dan fungsi adalah itu peran adalah bagian yang dimainkan oleh seseorang dalam situasi tertentu sedangkan fungsi adalah tugas seseorang atau tujuan alami sesuatu. Artikel ini mengeksplorasi, 1. Apa Peran itu? - Definisi, Karakteristik, Contoh 2. Apa Fungsi itu? - Definisi, Karakteristik, Contoh 3. Apa perbedaan antara Peran dan Fungsi? Apa itu Peran? Peran dapat didefinisikan secara sederhana sebagai bagian yang dimainkan oleh seseorang dalam situasi tertentu. Kita semua memainkan peran yang berbeda dalam hidup kita. Di rumah, kami memainkan peran sebagai orang tua, anak, atau saudara kandung. Di tempat kerja, kami memainkan peran sebagai karyawan. Peran ini adalah bagian dari identitas kami. Namun peran yang berbeda dikaitkan dengan tanggung jawab, tugas, dan fungsi yang berbeda. Misalnya, peran seorang ibu mencakup tanggung jawab untuk melindungi anak dari bahaya sedangkan peran seorang anak melibatkan tugas untuk menghormati orang tua. Peran juga dapat merujuk pada posisi profesional seseorang atau bagian yang dimainkan seseorang dalam lingkungan profesional. Misalnya, peran seorang guru dapat melibatkan mediator pembelajaran, pendisiplinan, kepercayaan kepada siswa, penyelenggara pelajaran, dll. Tugas dan fungsi profesi juga terkait dengan peran kata ini, yaitu, apa yang dilakukan oleh orang dalam posisi itu dalam kapasitas profesionalnya. Misalnya, peran dokter melibatkan mengidentifikasi kondisi medis dan merawat pasien. Peran seorang polisi adalah untuk memastikan bahwa hukum dipatuhi. Apa peran Jack dalam proyek ini? Dia melepaskan pekerjaannya dan mengambil peran sebagai pengasuh. Peran seorang guru dapat melibatkan mediator pembelajaran, pendisiplinan, kepercayaan kepada siswa, penyelenggara pelajaran, dll. Apa itu Fungsi? Fungsi didefinisikan sebagai "tindakan atau tujuan yang cocok atau digunakan seseorang atau sesuatu" oleh kamus American Heritage. Kamus Oxford mendefinisikannya sebagai "penggunaan praktis atau tujuan dalam desain". Secara sederhana, fungsi mengacu pada tujuan alami dari sesuatu atau tugas seseorang. Misalnya, fungsi vena dalam tubuh adalah untuk membawa darah ke dan dari jantung; sama halnya, fungsi penjaga keamanan adalah untuk memastikan keamanan suatu tempat. Orang yang memainkan berbagai peran dalam masyarakat memiliki fungsi yang berbeda. Hal yang sama berlaku untuk perusahaan dan organisasi. Misalnya, fungsi asisten penjualan berbeda dari fungsi asisten manajer perusahaan itu. Fungsi dalam konteks ini merujuk pada tugas yang dipegang oleh posisi tertentu. Peran kata sering digunakan secara sinonim dengan fungsi dalam konteks ini. Tidak ada yang tahu apa fungsinya di dalam perusahaan. Mr. Anderson melakukan beberapa fungsi penting dalam perusahaan. Fungsi utamanya adalah memberikan nasihat hukum kepada perusahaan. Berarti Peran Peran adalah bagian yang dimainkan oleh seseorang dalam situasi tertentu. Fungsi Fungsi mengacu pada tujuan alami dari sesuatu atau tugas seseorang. Contoh Peran Seorang guru berperan sebagai fasilitator, mediator, penyelenggara, kepercayaan, dll. Fungsi Fungsi seorang guru termasuk mengatur pelajaran, mengajar siswa, menilai pengetahuan siswa, dll. Keterkaitan Peran Seorang individu dapat memainkan peran yang berbeda dalam konteks yang berbeda. Fungsi Setiap peran memiliki fungsi berbeda yang terkait dengannya. Gambar milik Peranseorang juru bicara dalam lembaga negara sangat penting untuk mewakili lembaga itu di konferensi pers atau ketika melakukan wawancara dengan wartawan dan media. Atau, dalam hal ini, sebagai pembicara atau juru bicara untuk mewakili suara orang, kelompok atau lembaga yang bekerja untuk memberikan informasi resmi kepada umu. Tahukah kamu bahwa scrum adalah salah satu metode agile yang paling banyak digunakan di bidang teknologi, khususnya pada pengembangan produk. Bahkan perusahaan besar seperti Google, Microsoft, dan Amazon telah menerapkan scrum dalam projectnya, tersebut tak mengherankan sebab scrum terbukti dapat membuat jalannya suatu project yang rumit menjadi lebih mudah. Tertarik menggunakannya? Sebelum itu, yuk kenali lebih jauh lewat ulasan kali ini, Sob!Scrum adalah framework atau kerangka kerja pengembangan dengan penggunaan prinsip pendekatan agile untuk dapat mengatasi segala macam masalah secara kreatif dan adaptif. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Jeff Sutherland. Kunci dari kerangka kerja scrum adalah kolaborasi tim. Dengan kata lain, kekuatan tim memegang peran penting pada berjalannya anggota dari tim tersebut menjadi bagian dari kerangka kerja scrum dan tidak hanya berasal dari dunia teknologi. Biasanya anggota tim berasal dari berbagai latar belakang pekerjaan yang berbeda dan tergabung untuk menjalankan role atau perannya kerja scrum sudah banyak diterapkan di perusahaan-perusahaan besar. Bahkan sudah banyak perusahaan internasional yang menerapkan kerangka kerja ini sebagai standar kerja mereka dan dirasa mampu menaikan omset perusahaan secara scrum juga dapat diterapkan dalam berbagai project, seperti perusahaan pengembang software, konstruksi, manufaktur, dan sebagainya. Inilah mengapa scrum menjadi salah satu jenis agile yang paling banyak satu contoh scrum adalah perkembangan operating system Windows seiring berjalannya waktu dan bisa dikembangkan lagi dengan metode scrum dalam Metode ScrumUntuk menerapkan metode scrum setidaknya ada tiga fase yang harus dilalui, di antaranya1. Pre-gameFase pertama scrum adalah pre-game, dimana kamu dan tim akan melakukan perencanaan terlebih dahulu apa saja dan berapa banyak tugas yang akan diselesaikan dalam suatu project secara runtut. Sebutan lain untuk daftar perencanaan tersebut adalah ScrumDaftar backlog tadi menentukan tahapan selanjutnya yaitu scrum itu sendiri, dimana proses pengembangan produk benar-benar dipraktikkan. Semua anggota tim harus bisa bekerjasama secara maksimal agar project dapat diselesaikan secara maksimal dan tepat Post-gameNah, fase terakhir scrum adalah post-game, dimana dilakukan peluncuran produk kepada publik setelah project selesai dan di review Metode ScrumScrum adalah salah satu metode pengerjaan project dengan berbagai manfaat besar bagi bisnis. Maka dari itu, kamu bisa mencoba metode ini untuk bisnismu, Sob! Beberapa manfaat scrum adalah sebagai Menyederhanakan prosesDalam pengembangan produk, ada kalanya pebisnis atau perusahaan akan kesulitan saat memilih cara mana untuk efisiensi prosesnya. Dengan menerapkan scrum, kamu akan menemukan cara lebih mudah karena terbagi menjadi tahapan-tahapan yang dapat disajikan secara Monitoring alur pekerjaanSelain menyederhanakan proses karena terbagi menjadi beberapa tahapan, scrum juga memungkinkan kamu untuk memonitoring alur pekerjaan dari tim, Sob! Sehingga, ketika ada perubahan pada beban pekerjaan, kamu bisa melakukan penyesuaian dengan cepat dan flow pekerjaan pun kembali Selalu siap akan perubahanPerubahan akan selalu ada pada apapun industri atau jenis bisnisnya, maka dari itu suatu bisnis atau perusahaan perlu kemampuan untuk bisa mengikuti perubahan tersebut dengan terus menyesuaikan produk atau jasa yang metode scrum ini dinilai akan memudahkan pekerjaan dan perusahaan agar dapat selalu siap akan perubahan Metodenya interaktifManfaat kelima dari metode scrum adalah metodenya interaktif karena melibatkan pengguna atau pelanggan secara langsung. Hal ini juga akan memungkinkan perusahaan mengetahui apakah produknya dapat diterima dengan baik atau Mengidentifikasi masalah beserta solusinyaKarena proses pengerjaanya dibagi menjadi beberapa tahapan, mengidentifikasi masalah yang terjadi di tengah proses bisa dilakukan lebih mudah. Selain itu, pemecahan masalah ataupun solusi juga akan ditemukan secara juga Mengetahui Perbedaan Scrum dan AgileKelebihan Metode ScrumNah, supaya lebih memahami apa dampak atau perubahan yang akan kamu dapatkan dengan menggunakan scrum, beberapa kelebihan dari metode scrum adalah sebagai berikut1. Memperbesar ROIKelebihan pertama dari penggunaan metode scrum adalah dapat memperbesar ROI Return of Investment perusahaan. Hal ini karena cara kerja scrum menghasilkan sesuatu yang produktif, kreatif, dan memiliki nilai setinggi mungkin. Hasil kerja tersebut juga bersifat fleksibel dan mampu beradaptasi baik dengan perubahan. Maka dari itu, alur pengerjaan yang lebih cepat serta produktif tersebut bisa menghemat waktu dan Meningkatkan kualitas produkPengerjaan project dalam scrum akan diadakan pengujian di setiap bagian proses kecil yang telah dibagi. Sehingga, hasil akhir produk menghasilkan kualitas lebih Mempercepat proses developmentSejumlah ahli scrum meyakini bahwa scrum bisa mempercepat proses development atau launching produk sebanyak 30-40% jika dibandingkan metode tradisional. Hal tersebut karena perencanaan telah disusun secara matang dan disesuaikan dengan kebutuhan project. Sehingga kemoloran pengerjaan project dapat itu, dengan menggunakan scrum memungkinkan kamu untuk bisa mempresentasikan produk walaupun keseluruhan project belum selesai, karena di awal, prioritas produk sudah Mencegah risiko project gagalSeperti penjelasan tadi, kamu bisa mempresentasikan produk meski project belum sepenuhnya selesai. Maka dari itu, jika ditemukan kesalahan dapat segera diperbaiki guna mencegah risiko project tersebut juga didukung hasil riset dari Scrum Alliance yang menyatakan bahwa ada sekitar 60% project sukses dengan menerapkan scrum dalam Meningkatkan kepuasan pelangganKelebihan terakhir dari scrum adalah dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Sebab pelanggan akan dilibatkan langsung dalam proses scrum untuk memberikan pendapat dan produk yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan pelanggan karena mereka bisa meninjau langsung proses pengerjaan produknya. Hal ini akan menciptakan kepuasan tersendiri bagi pelanggan yang Tergabung dalam Tim Scrum?Dalam suatu tim kerja scrum, setidaknya ada tiga peran yang terbagi, yaitu1. Product ownerProduct owner adalah orang yang harus paling memahami pekerjaan tim scrum dan pengaruhnya pada keberlangsungan bisnis perusahaan. Selain itu, product owner juga berperan sebagai perantara antara stakeholder dan tim product owner akan bertanggung jawab atas kepentingan bisnis sekaligus nilai ROI dari project Development teamImplementasi kerangka kerja scrum yang lebih detail menjadi tugas para development atau scrum team. Biasanya ada berbagai kemampuan pekerjaan dalam development team, seperti developer, writer, UI/UX designer, dan sebagainya. Merekalah yang akan melakukan eksekusi project hingga selesai sebagai Scrum masterApabila product owner memegang kendali hubungan ke luar dengan stakeholder, beda halnya dengan scrum master yang berperan memegang kendali dalam master bukanlah manajer proyek atau ketua tim, melainkan lebih tepatnya sebagai fasilitator. Mereka memastikan berjalannya suatu project scrum, namun tidak punya job desc membagi tugas kepada anggota tim yang scrum master akan membantu tim memahami teori dan implementasi dari kerangka kerja scrum serta memastikan bahwa setiap keberlangsungan kegiatan sudah sesuai dengan kerja scrum yang Melaksanakan Metode ScrumSetelah mengetahui manfaat dan kelebihannya tadi, apakah kamu tertarik menggunakan scrum? Jika iya, ada beberapa cara yang harus kamu lakukan untuk melaksanakannya. Lebih jelasnya, cara melaksanakan metode scrum adalah sebagai Menetapkan timTentu saja, cara pertama untuk melaksanakan metode scrum adalah dengan menetapkan tim scrum terlebih dahulu yang terdiri dari 5 sampai 9 orang. Harapannya, semua anggota tim tersebut harus bisa bekerja sama dengan dari tim tersebut bisa saja hasil kombinasi dari pengembang, perancang, pendukung, analisa bisnis, penguji, dan sebagainya. Nantinya, tim ini akan bertanggung jawab atas produksi produk yang akan dipresentasikan Menentukan waktu pengerjaanPada scrum, terdapat istilah sprint yang merujuk pada rentang waktu antara 7 hingga 30 hari untuk pengerjaan project. Maka dari itu, kamu bisa menentukan waktu pengerjaan ketika rapat perencanaan dan pastikan semua anggota tim berkomitmen dapat dilakukan review atas hasil kerja tersebut di akhir sprint. Lalu, jika ada perbaikan, harus dikerjakan supaya bisa merencanakan sprint selanjutnya dengan Menentukan peran dalam timLangkah ketiga dalam penerapan scrum adalah menentukan peran anggota tim. Seperti penjelasan tadi, ada beberapa peran dalam satu timnya, mulai dari product owner, scrum master, dan development siapa yang pantas dan dirasa mampu untuk mengemban tanggung jawab setiap peran Mengumpulkan backlog produkSeperti penjelasan di awal, pelanggan akan dilibatkan dalam proses pengerjaan project ini. Maka dari itu, kamu bisa mengumpulkan terlebih dulu backlog produk yang merupakan semua cerita pelanggan untuk dibuat dan dirampungkan pada project tersebut akan disusun urut sesuai skala kepentingannya, biasanya terdiri dariEpics, yaitu cerita tingkat atas dimana seluruh sketsa tidak punya banyak detail dan masih kasarStories, yaitu cerita yang lebih rinci mengenai tujuan dan harus atau kemungkinan satu epics atau stories tadi masih dibagi lagi menjadi beberapa bagian. Epics dibagi menjadi beberapa cerita, lalu dibagi lagi menjadi sejumlah tugas terpisah. Sedangkan stories terbagi menjadi beberapa tipe dan bisa ditambahkan dalam backlog tersebut oleh siapa saja dan Memulai sprintSetelah mengumpulkan backlog tadi dan menentukan prioritasnya, kamu sudah bisa memulai merencanakan sprint pertama dan melakukan brainstorming bersama tim mengenai apa saja tugas yang akan ini biasa juga disebut perencanaan sprint, dan ketika semua anggota sudah setuju, sprint sudah bisa mulai dia pembahasan mengenai scrum, solusi untuk memecahkan berbagai masalah. Dari artikel di atas dapat dipahami bahwa scrum termasuk kerangka kerja untuk mengimplementasikan pengembangan agile yang dapat memberikan keuntungan maksimal bagi perusahaan. Bagaimana Sob, tertarik menerapkannya? Adanyapembagian pasar akan membuat pemasaran yang dilakukan lebih efektif dan efisien dengan asumsi produk akan lebih dipilih oleh konsumen. Pelayanan yang diberikan juga memberikan peran penting karena cara memperlakukan konsumen dari target yang berbeda juga tidak sama. 3. Gagasan Pemasaran Lebih Terlihat Mitigasi adalah – Pengertian Menurut Para Ahli, Tujuan, Jenis, Strategi, Manfaat & Kegiatan – Untuk pembahasan kali ini kami akan memberikan ulasan mengenai Mitigasi yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian menurut para ahli, tujuan, jenis, strategi, manfaat dan kegiatan, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini. Pengertian Mitigasi Secara umum Mitigasi adalah suatu upaya yang dilakukan untuk mengurangi dan menghapus kerugian dan korban yang mungkin terjadi akibat bencana yaitu dengan cara membuat persiapan sebelum terjadinya bencana. Ada beberapa pendapat para ahli dan peraturan yang mengungkapkan pengertian tentang mitigasi, terdiri atas Mitigasi penjinakan adalah segala upaya dan kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi dan memperkecil akibat-akibat yang ditimbulkan oleh bencana, yang meliputi kesiapsiagaan serta penyiapan kesiapan fisik, kewaspadaan dan kemampuan mobilisasi Depdagri, 2003. Mitigasi adalah tindakan-tindakan untuk mengurangi atau meminimalkan dampak dari suatu bencana terhadap masyarakat DKP, 2004. Mitigasi penjinakan upaya atau kegiatan yang ditujukan untuk mengurangi dampak dari bencana alam atau buatan manusia bagi bangsa atau masyarakat Carter, 1992. Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Mitigasi di sebagai upaya yang ditujukan untuk mengurangi dampak dari bencana, Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. UU No 24 Tahun 2007, Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 angka 9PP No 21 Tahun 2008, Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 angka 6. Mitigasi dilakukan untuk mengurangi risiko bencana bagi masyarakat yang berada pada kawasan rawan bencana. UU No 24 Tahun 2007 Pasal 47 ayat 1. Mitigasi bencana dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak yang diakibatkan oleh bencana terhadap masyarakat yang berada pada kawasan rawan bencana. PP No 21 Tahun 2008 Pasal 20 ayat 1 baik bencana alam, bencana ulah manusia maupun gabungan dari keduanya dalam suatu negara atau masyarakat. Dalam konteks bencana, dikenal dua macam yaitu 1 bencana alam yang merupakan suatu serangkaian peristiwa bencana yang disebabkan oleh faktor alam, yaitu berupa gempa, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan tanah longsor, dll. 2 bencana sosial merupakan suatu bencana yang diakibatkan oleh manusia, seperti konflik sosial, penyakit masyarakat dan teror. Baca Artikel Terkait Tentang Materi Abrasi adalah Dapat disimpulkan bahwa mitigasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk meminimalisirkan dampak maupun kerugian dari suatu bencana Tujuan Mitigasi Bencana dapat terjadi kapan saja dan dimana saja serta dapat menimbulkan kerugian dan korban bagi manusia. Seperti yang telah disebutkan pada penjelasan arti mitigasi di atas, tujuan utama dari mitigasi ialah untuk mengurangi risiko dan dampak bencana. Adapun beberapa tujuan mitigasi ialah sebagai berikut Menimalisir risiko dan dampak yang mungkin terjadi karena suatu bencana, seperti korban jiwa “kematian”, kerugian ekonomi dan kerusakan sumber daya alam. Sebagai pedoman bagi pemerintah dalam membuat perencanaan pembangunan di suatu tempat. Membantu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi risiko dan dampak bencana. Jenis-Jenis Mitigasi Secara umum, mitigasi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu mitigasi struktural dan mitigasi non-struktural, mengacu pada mitigasi diatas adapun jenis-jenis mitigasi ialah sebagai berikut 1. Mitigasi Struktural Mitigasi struktural adalah upaya untuk meminimalkan bencana yang dilakukan melalui pembangunan berbagai prasarana fisik dan menggunakan pendekatan teknologi, seperti pembuatan kanal khusus untuk pencegahan banjir, alat pendeteksi aktivitas gunung berapi, bangunan yang bersifat tahan gempa, ataupun Early Warning System yang digunakan untuk memprediksi terjadinya gelombang tsunami. Mitigasi struktural adalah upaya untuk mengurangi kerentanan vulnerability terhadap bencana dengan cara rekayasa teknis bangunan tahan bencana. Bangunan tahan bencana adalah bangunan dengan struktur yang direncanakan sedemikian rupa sehingga bangunan tersebut mampu bertahan atau mengalami kerusakan , beberapa contoh penggunaan teknologi misalnya Pembangunan kanal khusus untuk mencegah banjir. Penggunaan alat deteksi aktivitas gunung berapi. Membuat struktur bangunan yang tahan gempa. Penggunaan sistem peringatan dini untuk memperkirakan kemungkinan adanya gelombang tsunami. Mitigasi struktural ini lebih mengedepankan tindakan mengurangi kerentanan terhadap bencana, yaitu dengan cara melakukan rekayasa bangunan yang tahan terhadap bencana. Dengan begitu maka struktur bangunan dapat bertahan dalam menghadapi bencana atau hanya mengalami kerusakan yang tidak membahayakan manusia. 2. Mitigasi Non-Struktural Mitigasi non-struktural adalah upaya mengurangi dampak bencana selain dari upaya tersebut di atas. Bisa dalam lingkup upaya pembuatan kebijakan seperti pembuatan suatu peraturan. Undang-Undang Penanggulangan Bencana UU PB adalah upaya non-struktural di bidang kebijakan dari mitigasi ini. Kebijakan non struktural meliputi legislasi, perencanaan wilayah, dan asuransi. Kebijakan non struktural lebih berkaitan dengan kebijakan yang bertujuan untuk menghindari risiko yang tidak perlu dan merusak. tentu, sebelum perlu dilakukan identifikasi risiko terlebih dahulu. Penilaian risiko fisik meliputi proses identifikasi dan evaluasi tentang kemungkinan terjadinya bencana dan dampak yang mungkin ditimbulkannya. Kebijakan mitigasi baik yang bersifat struktural maupun yang bersifat non struktural harus saling mendukung antara satu dengan yang lainnya. Pemanfaatan teknologi untuk memprediksi, mengantisipasi dan mengurangi risiko terjadinya suatu bencana harus diimbangi dengan penciptaan dan penegakan perangkat peraturan yang memadai yang didukung oleh rencana tata ruang yang sesuai. Teknologi yang digunakan untuk memprediksi, mengantisipasi dan mengurangi risiko terjadinya suatu bencana pun harus diusahakan agar tidak mengganggu keseimbangan lingkungan di masa depan, beberapa contoh mitigasi non-struktural ialah Larangan membuang sampah ke selokan atau sungai. Mengatur tata ruang kota. Mengatur kapasitas pembangunan masyarakat. Intinya mitigasi non-struktural ini lebih berhubungan dengan pembuatan kebijakan dan peraturan yang tujuannya untuk mencegah terjadinya risiko bencana. Baca Artikel Terkait Tentang Materi Penjelasan Bencana Alam Beserta Akibat Yang Ditimbulkan Strategi Mitigasi Strategi mitigasi bencana banjir secara umum dapat dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu 1. Upaya Mitigasi Non Struktural Terdiri atas Pembentukan “Kelompok Kerja” POKJA yang beranggotakan dinas instansi terkait diketuai Dinas Pengairan/Sumber Daya Air di tingkat kabupaten/kota sebagai dari Satuan Pelaksana SATLAK untuk melaksanakan dan menetapkan pembagian peran dan kerja atas upaya‐upaya nonfisik penanganan mitigasi bencana banjir diantara anggota POKJA dan SATLAK, diantaranya inspkesi, pengamatan dan penelusuran atas prasarana dan sarana pengendalian banjir yang ada dan langkah yang akan diuraikan pada uraian Merekomendasikan upaya perbaikan atas prasarana dan sarana pengendalian banjir sehingga dapat berfungsi sebagaimana Memonitor dan mengevaluasi data curah hujan, banjir, daerah genangan dan informasi lain yang diperlukan untuk meramalkan kejadian banjir, daerah yang diidentifikasi terkena banjir serta daerah yang rawan Menyiapkan peta daerah rawan banjir dilengkapi dengan plotting rute pengungsian, lokasi pengungsian sementara, lokasi POSKO, dan lokasi pos pengamat debit banjir/ ketinggian muka air banjir di sungai penyebab Mengecek dan menguji sarana sistem peringatan dini yang ada dan mengambil langkah‐langkah untuk memeliharanya dan membentuknya jika belum tersedia dengan sarana yang paling sederhana Melaksanakan perencanaan logistik dan penyediaan dana, peralatan dan material yang diperlukan untuk kegiatan/upaya tanggap darurat, diantaranya dana persediaan tanggap darurat; persediaan bahan pangan dan air minum; peralatan penangulangan misalnya movable pump, dumb truck, dll; material penanggulangan misalnya kantong pasir, terucuk kayu/bambu, dll; dan peralatan penyelamatan seperti perahu karet, pelampung, dll. Perencanaan dan penyiapan SOP Standard Operation Procedure/Prosedur Operasi Standar untuk kegiatan/tahap tanggap darurat yang melibatkan semua anggota SATKORLAK, SATLAK dan POSKO diantaranya identifikasi daerah rawan banjir, identifikasi rute evakuasi, penyediaan peralatan evekuasi alat transportasi, perahu,dll, identifikasi dan penyiapan tempat pengungsian sementara seperti peralatan sanitasi mobile, penyediaan air minum, bahan pangan, peralatan daput umum, obat‐obatan dan tenda darurat. Pelaksanaan Sistem Informasi Banjir, dengan diseminasi langsung kepada masyarakat dan penerbitan press release/penjelasan kepada press dan penyebar luasan informasi tentang banjir melalui media masa cetak maupun elektronik yaitu station TV dan station Melaksanakan pelatihan evakuasi untuk mengecek kesiapan masyarakat SATLAK dan peralatan evakuasi, dan kesiapan tempat pengungsian sementara beserta Mengadakan rapat‐rapat koordinasi di tingkat BAKORNAS, SATKORLAK, SATLAK, dan POKJA Antar Dinas/instansi untuk menentukan beberapa tingkat dari resiko bencana banjir berikut konsekuensinya dan pembagian peran diantara instansi yang terkait, serta pengenalan/ diseminasi kepada seluruh anggota SATKORLAK, SATLAK, dan POSKO atas SOP dalam kondisi darurat dan untuk menyepakati format dan prosedur arus informasi/laporan. Membentuk jaringan lintas instansi/sektor dan LSM yang bergerak dibidang kepedulian terhadap bencana serta dengan media masa baik cetak maupun elektronik stasion TV dan radio untuk mengadakan kempanye peduli bencana kepada masyarakat termasuk penyaluran informasi tentang bencana banjir Melaksanakan pendidikan masyarakat atas pemetaan ancaman banjir dan resiko yang terkait serta pengunaan material bangunan yang tahan air/banjir. 2. Upaya Mitigasi Struktural Terdiri atas Pembangunan tembok penahan dan tanggul disepanjang sungai, tembok laut sepanjang pantai yang rawan badai atau tsunami akan sangat membantu untuk mengurangi bencana banjir pada tingkat debit banjir yang Pengaturan kecepatan aliran dan debit air permukaan dari daerah hulu sangat membantu mengurangi terjadinya bencana Beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk mengatur kecepatan air dan debit aliran air masuk kedalam sistem pengaliran diantaranya adalah dengan reboisasi dan pembangunan sistem peresapan serta pembangunan bendungan/waduk. Pengerukan sungai, pembuatan sudetan sungai baik secara saluran terbuka maupun tertutup atau terowongan dapat membantu mengurangi terjadinya banjir. 3. Peran serta Masyarakat Masyarakat baik sebagai individu maupun masyarakat secara keseluruhan dapat berperan secara signifikan dalam manajemen bencana banjir yang bertujuan untuk memitigasi dampak dari bencana banjir. Peranan dan tangungjawab masyarakat dapat dikategorikan dalam dua aspek yaitu aspek yaitu aspek penyebab dan aspek partisipasipatif. Aspek penyebab, jika beberapa peraturan yang sangat berpengaruh atas faktor ‐ faktor penyebab banjir dilaksanakan atau dipatuhi akan secara signifikan akan mengurangi besaran dampak bencana banjir, faktor‐faktor tersebut adalah Tidak membuang sampah/limbah padat ke sungai, saluran dan sistem drainase, Tidak membangun jembatan dan atau bangunan yang menghalangi atau mempersempit palung aliran sungai, Tidak tinggal dalam bantaran sungai Tidak menggunakan dataran retensi banjir untuk permukiman atau untuk hal‐ hal lain diluar rencana peruntukkannya Menghentikan penggundulan hutan di daerah tangkapan air, Menghentikan praktek pertanian dan penggunaan lahan yang bertentangan dengan kaidah‐kaidah konservasi air dan tanah, dan ikut mengendalikan laju urbanisasi dan pertumbuhan penduduk. Baca Artikel Terkait Tentang Materi Efek Rumah Kaca adalah Aspek partisipatif, dalam hal ini partisipasi atau kontribusi dari masyarakat dapat mengurangi dampak bencana banjir yang akan diderita oleh masyarakat sendiri, partisipasi yang diharapkan mencakup Ikut serta dan aktif dalam latihan‐latihan gladi upaya mitigasi bencana banjir misalnya kampanye peduli bencana, latihan kesiapan penanggulangan banjir dan evakuasi, latihan peringatan dini banjir dan Ikut serta dan aktif dalam program desain & pembangunan rumah tahan banjir antara lain rumah tingkat, penggunaan material yang tahan air dan gerusan Ikut serta dalam pendidikan publik yang terkait dengan upaya mitigasi bencana Ikut serta dalam setiap tahapan konsultasi publik yang terkait dengan pembangunan prasarana pengendalian banjir dan upaya mitigasi bencana banjir. Melaksanakan pola dan waktu tanam yang mengadaptasi pola dan kondisi banjir setempat untuk mengurangi kerugian usaha dan lahan pertanian dari banjir dan mengadakan gotong-royong pembersihan saluran drainase yang ada di lingkungannya masing‐masing. Ada empat hal penting dalam mitigasi bencana, yaitu Tersedia informasi dan peta kawasan rawan bencana untuk tiap jenis Sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana, karena bermukim di daerah rawan Mengetahui apa yang perlu dilakukan dan dihindari, serta mengetahui cara penyelamatan diri jika bencana Pengauran dan penataan kawasan rawan bencana untuk mengurangi ancaman bencana. Manfaat Mitigasi Adapun manfaat mitigasi yang diantaranya yaitu Mengurangi resiko bencana bagi penduduk dalam bentuk korban jiwa, kerugian ekonomi dan kerusakan sumber daya alam. Menjadi landasan perencanaan pembangunan. Meningkatkan kepedulian masyarakat untuk menghadapi serta mengurangi dampak dan resiko bencana sehingga masyarakat dapat hidup aman. Kegiatan Dalam Mitigasi Bencana Berdasarkan siklus waktunya dalam penanganan bencana terdapat empat kategori yaitu sebelum bencana “mitigasi” saat terjadi bencana “perlindungan dan evakuasi” sesaat setelah bencana “pencarian dan penyelamatan”, pasca bencana “pemulihan”. Dari empat kategori penanganan bencana tersebut, kegiatan sebelum terjadinya bencana “mitigasi” dapat meminimalisir dampak bencana yang terjadi. Mengacu pada arti mitigasi adapun beberapa kegiatan dalam mitigasi ialah sebagai berikut Mengenalkan dan memantau risiko bencana. Merencanakan partisipasi penanggulangan bencana. Memberikan kesadaran bencana pada masyarakat. Melakukan upaya fisik, non-fisik, serta mengatur penanggulangan bencana. Mengidentifikasi dan pengenalan sumber ancanam bencana. Memantau pengelolaan sumber daya alam. Memantau penggunakan teknologi tinggi. Mengawasi pelaksanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup. Kegiatan mitigasi bencana lainnya. Baca Artikel Terkait Tentang Materi Reklamasi adalah Bagian terpenting dalam kegiatan mitigasi ialah pemahaman tentang sifat bencana karena setiap tempat memiliki berbagai tipe bahaya yang berbeda-beda. Misalnya beberapa negara sangat sering mengalami gempa bumi, sedangkan negara lainnya sangat rentan terhadap ancaman banjir. Sebagian besar negara-negara di dunia sangat rentan terhadap kombinasi beberapa bencana. Sehingga dibutuhkan pemahaman yang baik terhadap berbagai bahaya bencana tersebut yang merupakan tanggung jawab dari para ahli dan ilmuwan “hidrologi, seismologi, vulkanologi dan lainnya”. Demikianlah pembahasan mengenai Mitigasi adalah – Pengertian Menurut Para Ahli, Tujuan, Jenis, Strategi, Manfaat & Kegiatan semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. Artinya ketika seseorang dapat melaksanakan kewajiban dan mendapatkan haknya maka orang tersebut telah menjalankan sebuah peran. Peran lebih mengedepankan fungsi penyesuaian diri dan sebagai sebuah proses. Peran seseorang mencakup tiga hal, yaitu: Peran merupakan bagian dari peraturan (norma-norma) yang membimbing seseorang di dalam
Percaya atau tidak di dunia ini akan banyak sekali kita temukan hal- hal yang berbau ilmiah dan memiliki sifat tertentu. Para ilmuwan melakukan tugas mereka dengan sangat hati- hati hingga banyak dari ilmuwan yang menemukan teori atau hukum yang berlaku secara ilmiah di berbagai bidang. Seperti hukum yang berlaku di bidang fisika, ada Hukum Newton I dan II, di bidang ekonomi ada Hukum Gossen I dan II, ada pula di bidang lain, termasuk bidang geologi ada hukum superposisi merupakan sebuah hukum yang membentuk salah satu dasar dari ilmu geologi salah satu cabang ilmu geografi, arkeologi dan juga ilmu- ilmu lain yang sangat berkaitan dengan stratigrafi geologi. Hukum superposisi merupakan sebuah hukum yang berlaku di bidang ilmu geologi. Ilmu geologi sendiri merupakan ilmu yang mempelajari tentang planet Bumi dan struktur batuan yang menyusunnya. Nah hukum superposisi ini berkaitan dengan lapisan batuan superposisi ini dikemukakan oleh Nicolas Steno Pada tahun 1669 atau pada abad ke 17. Hukum superposisi menerangkan bahwa lapisan batuan yang letaknya paling bawah merupakan batuan yang umurnya paling tua. Nah, jadi hukum ini menjelaskan bahwa dalam suatu lapisan batuan, maka lapisan yang letaknya berada di paling bawah relatif memiliki umur yang lebih tua daripada lapisan batuan yang ada di atasnya. Hal ini berlaku selama lapisan batuan masih dalam keadaan normal atau belum mengalami superposisi ini merupakan salah satu hukum yang berlaku di dalam stratigrafi Bumi. Dalam stratigrafi Bumi tidak hanya hukum superposisi saja yang berlaku, namun ada hukum- hukum yang lain. Hukum- hukum yang berlaku dalam stratigrafi Bumi antara lain sebagai berikutHukum Superposisi Steno, 1669Hukum Horizontalitas Steno, 1669Original Continuity Steno, 1669Uniformitarianism Hutton, 1785Faunal Succession Abble Giraud Soulavie, 1778Strata Identified by Fossils Smith, 1816Facies Sedimenter Selley 1978Cross- Cutting RelationshipLaw of InclusionNah itulah beberapa hukum yang berlaku di dalam ilmu geologi dan stratigrafi. Dari urutan tersebut dapat diketahui bahwa hukum superposisi adalah hukum yang paling dulu dirumuskan. Tentunya hukum superposisi ini memiliki peran apa sih peran dan juga kegunaan dari hukum superposisi?Apa Peran dan Kegunaan Hukum Superposisi?Seperti isinya yang menjelaskan tentang lapisan batuan yang menyusun Bumi, peran dari hukum superposisi juga tidak jauh dari hal demikian. Adapun peran dari hukum superposisi yang paling besar adalah sebagai salah satu dasar dalam menentukan umur batuan. Umur batuan yang bertumpuk- tumpuk hingga ke kerak Bumi merupakan jejak rekam sejarah Bumi dari zaman dahulu hingga sekarang. Apabila kita bisa menentukan umur batuan yang paling dasar, maka tidak akan terlalu sulit dalam menentukan umur itu hukum superposisi juga membantu menentukan kronologi kejadian yang terjadi di masa lampau. Dalam arkeologi, hukum superposisi memegang peranan sangat penting yakni sebagai metode yang paling baik untuk menentukan kerabat usia berbagai bahan arkeologi dan artefak yang digali keluar dari yang penasaran sekali dengan keadaan Bumi di masa lampau dan sangat tertatik untuk mengulasnya, maka hukum superposisi memberikan sebuah petunjuk untuk sekedar “menyaksikan” kejadian di masa lalu dan juga menentukan kejadian kronologisnya melalui perlapisan batuan. Sebagai contoh misalnya ditemukan lapisan tanah yang menunjukkan sebuah bukti adanya kejadian banjir yang diendapkan di atas lapisan tanah lain yang menunjukkan bukti adanya peristiwa kelaparan, maka kita dapat menetapkan dengan pasti bahwa masa kelaparan diikuti oleh peristiwa banjir. Atau lebih dulu terjadi kelaparan kemudian disusul dengan adanya uraian tersebut dapat dikatakan bahwa hukum superposisi membantu dalam penanggalan relatif dari berbagai lapisan tanah yang dapat digunakan untuk membangun kronologi terjadinya peristiwa pada berbagai titik waktu yang memiliki kelebihan, hukum superposisi juga memiliki keterbatasan. Keterbatasan yang dimiliki oleh hukum superposisi seperti yang telah diuraikan di atas, yaitu hanya berlaku pada lapisan tanah yang berada dalam kondisi normal atau tidak mengalami gangguan. Jadi, hukum ini tidak bisa diterapkan pada lapisan tanah yang mengalami gangguan bencana alam seperti tanah longsor, pergolakan tanah ataupun penciptaan kesalahan dorong yang dapat menyebabkan strata tua menutupi strata muda. Bahkan kesalahan penggalian di masa lampau dan menyebabkan struktur tanah berubah posisinya juga menjadi faktor yang menggugurkan penerapan hukum superposisi itulah berbagai penjelasan mengenai hukum superposisi yang merupakan sebuah hukum yang berlaku dalam ilmu geologi. Hukum superposisi dapat menjadi pedoman dalam menentukan umur suatu batuan atau lapisan tanah meskipun ada sisi keterbatasannya. Semoga uraian mengenai hukum superposisi diatas bermanfaat untuk kita semua.
MenurutLilis, dengan adanya pembagian pengelolaan seperti itu menjadikan usahanya lebih fokus dan lebih produktif. Salah satu contohnya adalah produktivitas buah jeruk yang dihasilkan dari kebun miliknya. Awalnya, kebunnya hanya mampu berproduksi sekitar 25 kilogram per minggu, kini produksinya mampu mencapai 35 sampai dengan 40 kilogram per immk. 254 21 208 156 373 446 179 362 239

manfaat adanya pembagian peran adalah